Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan 6 respons terhadap
surat balasan Perdana Menteri Australia Tony Abbott terkait penyadapan
intelijen Negeri Kanguru itu. Respons untuk menentukan kelanjutan
hubungan Indonesia dan Australia itu telah dibahas SBY dengan Wapres
Boediono dan anggota Kabinet.
Pertama, SBY memerintahkan Menteri Luar
Negeri Marty Natalegawa atau petugas khusus untuk membicarakan sejumlah
isu-isu sensitif, termasuk hubungan bilateral antara Indonesia dan
Australia pascapenyadapan.
"Bagi saya ini merupakan prasyarat dan
bagi penyusunan protokol dan kode etik dan sudah disetujui Perdana
Menteri Australia," kata SBY di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa
(26/11/2013).
Kedua, setelah muncul undestanding dan kesepahaman
antara Indonesia dan Australia, dilanjutkan dengan penyusunan protokol
dan kode etik secara mendalam. Ketiga, "Saya akan memeriksa sendiri draf
protokol dan kode etik itu apakah sudah memadai pascapenyadapan."
Keempat,
setelah protokol dan kode etik selesai, pengesahannya dilakukan di
hadapan pemimpin pemerintahan yang dihadiri SBY dan Tony Abbott. Kelima,
kode etik dan protokol tersebut dipatuhi, oleh karena itu diperlukan
waktu untuk observasi.
"Saya kira itu wajar," ucap SBY.
Dan
keenam, jika protokol dan kode etik itu benar-benar dijalankan
Indonesia dan Australia, maka akan timbul saling percaya antara kedua
negara. Sehingga bisa kembali bekerja sama dengan baik.
"Saya percaya kerja sama bilateral yang membawa manfaat bersama bisa kita lanjutkan," ujar SBY. (Eks/Mut)
sumber : http://news.liputan6.com/read/757328/6-respons-sby-terhadap-surat-balasan-pm-tony-abbott
0 komentar:
Posting Komentar